Info Lengkap tentang Surabaya dan Sejarah Kota Surabaya

Satu artikel padat all about Surabaya, terutama sejarah Kota Surabaya yang fenomenal. Simak cerita tentang Surabaya yang kental akan nilai kepahlawanan ini!

Sejarah Kota Surabaya tak melulu soal dongeng pertarungan sura dan baya. Justru, banyak peristiwa bersejarah terjadi di kota ini yang wajib kita kenang. Mengingat kejadian-kejadian itu sangat berperan penting bagi kemerdekaan dan kedaulatan negeri kita tercinta, Indonesia. Jangan lupakan sejarah; pantau informasi tentang Surabaya dan sejarah pentingnya berikut ini!

Tentang Surabaya

Sebelum belajar tentang sejarah Kota Pahlawan, kita simak dulu sekilas info tentang profil Kota Surabaya. Nggak mungkin kamu nggak tahu Surabaya provinsi apa. Kota terbesar kedua se-Indonesia (setelah Jakarta) ini merupakan ibu kota Jawa Timur. Tak hanya itu, Surabaya juga adalah bagian dari Daerah Metropolitan Surabaya yang bernama Gerbangketasusila. Kota Surabaya sendiri merupakan bagian SU pada akronim ini, sementara daerah lainnya yaitu Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo, dan Lamongan.

Kota Surabaya

Luas Surabaya kurang lebih adalah sekitar 326,81 kilometer persegi. Per tahun 2019, jumlah penduduk kota ini mencapai 3.158.943 jiwa, dengan kepadatan 9.665,99 per kilometer persegi. Kota Surabaya termasuk salah satu kota tua di Indonesia. Peresmiannya dilakukan pada tanggal 31 Mei 1293, sehingga sekarang usianya sudah 727 tahun! Kota Surabaya terdiri dari 31 kecamatan dan 163 kelurahan. Terdapat satu bandara internasional di wilayah Surabaya dan Gerbangkertosusila, yaitu Bandar Udara Internasional Juanda. Letaknya sekitar 20 kilometer ke arah selatan dari pusat kota. Tak hanya itu, ada dua pelabuhan besar di wilayah ini, antara lain Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Ujung.

Kesenian khas Surabaya yang terkenal antara lain ludruk, Tari Remo, dan kidungan. Satu kelompok seniman ludruk Surabaya yang sangat terkenal adalah Kartolo. Kes-khas-an budaya Jawa Timur-an ala Surabaya juga kental terasa pada bahasanya, termasuk panggilan arek atau rek, cak untuk laki-laki, dan ning untuk perempuan. Tak hanya budaya Jawa, di Surabaya juga terjadi percampuran berbagai budaya seperti Madura, Arab, Tionghoa, dan lain-lain.

Baca Juga ini Ya !! =>  Mengenal Sejarah Dan Masa Kejayaan Kerajaan Banjar

Batas wilayah Surabaya

Kota Surabaya berbatasan dengan satu selat dan dua kabupaten. Di sebelah utara dan timur, ada Selat Madura yang memisahkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura. Di bagian selatan Surabaya berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo, sementara di sebelah barat ada Kabupaten Gresik.

Julukan kota Surabaya

Tugu Pahlawan

Julukan Kota Surabaya yang paling terkenal adalah Kota Pahlawan. Tentunya, hal ini menjadi bukti bahwa kota ini adalah saksi perjuangan rakyat Indonesia, dan banyak cerita kepahlawanan yang bertempat di kota ini. Tak diragukan lagi semangat perjuangan arek-arek Suroboyo dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI. Makanya, banyak monumen dan tempat wisata sejarah yang bisa kamu datangi di kota ini. Info lengkapnya akan kita bahas sebentar lagi ya.

Kota kembar Surabaya

Bappenas menyatakan Surabaya sebagai salah satu pusat pertumbuhan utama di Indonesia bersama dengan 3 kota besar lainnya yaitu Jakarta, Medan dan Makassar. Ternyata, kota ini banyak memiliki kota kembar loh, tak hanya di Indonesia saja tapi juga di negara-negara lain. Di Indonesia sendiri, kota kembar Surabaya antara lain kabupaten tetangga yaitu Gresik dan Sidoarjo, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Padang, Batam, Banjarmasin dan Kotawaringin Timur.

Kota kembar Surabaya di luar negeri, salah satunya pernah dibahas Korea Reomit, Youtuber asal Korea Selatan yang besar di Malang. Yup, di Korsel, kota kembar Surabaya ada di Busan. Bahkan ada replica patung sura dan baya loh di kota ini! Selain Busan, Surabaya juga bermitra dengan kota kembarnya di Shah Alam, Kitakyushu, Seattle, Liverpool, Varna di Bulgaria, Monterrey di Meksiko, Marseille di Prancis, serta Guangzhou dan Xiamen di Tiongkok.

Asal Usul Kota Surabaya

Sejarah Kota Surabaya
Patung Sura dan Baya

Asal usul Kota Surabaya tak bisa lepas dari cerita dongeng yang sangat terkenal, yaitu Legenda Surabaya. Dongeng ini menceritakan pertarungan antara ikan air laut Sura (hiu) dan Baya (buaya) dalam perebutan wilayah untuk mencari mangsa. Setting-nya cocok dengan letak geografis Surabaya yang dekat dengan laut. Kamu bisa menemukan patung Sura dan Baya yang jadi lambang Kota Surabaya di depan Kebun Binatang Surabaya.

Baca Juga ini Ya !! =>  Sejarah Kerajaan Malaka, Kerajaan Islam Terbesar Nusantara

Sementara asal usul Surabaya yang berkaitan dengan sejarah Kota Surabaya sendiri menyatakan keberadaan kota ini jauh sebelum masa kolonial Belanda. Bukti keberadaan daerah bernama Surabaya (Churabhaya) di tepi sungai Brantas ini ada pada Prasasti Trowulan I tahun 1358 Masehi. Kata Surabaya juga muncul dalam Kakawin Nagarakretagama, pujasastra tahun 1365 Masehi karya Empu PrapaƱca tentang pesiarnya Raja Hayam Wuruk.

Mesti bukti sejarah ada pada angka 1300an, para ahli sepakat menyatakan Surabaya sudah ada sebelum kedua tahun itu. Tanggal peresmian Kota Surabaya sendiri, yaitu 31 Mei 1293, sebenarnya merupakan hari kemenangan Raden Wijaya dan pasukan Majapahit dalam pertempuran melawan serangan pasukan Mongol.

Sejarah Kota Surabaya

Sekarang kita masuk ke bahasan terkait sejarah Surabaya singkat. Meski kota ini sarat akan nilai sejarah, kita akan sampaikan sejarahnya secara padat dan jelas.

Kisah heroisme di Surabaya

Sejarah Kota Surabaya
Ilustrasi perang pasukan Majapahit Raden Wijaya melawan pasukan Mongol

Cerita-cerita heroik di Surabaya tak hanya pada masa perjuangan di zaman penjajahan saja. Jauh sebelum itu, banyak terjadi pertempuran besar di Surabaya. Setidaknya ada tiga cerita bertemakan pertarungan sura dan baya. Yang pertama adalah cerita dongeng yang sudah kita bahas sebelumnya. Yang kedua adalah cerita Raden Wijaya (digambarkan sebagai baya yang mempertahankan wilayahnya) versus pasukan Mongol (digambarkan sebagai sura karena datang dari laut). Cerita ketiga juga termasuk dalam salah satu versi asal usul Surabaya. Adalah perkelahian antara pemberontak Adipati Jayengrono yang menguasai ilmu buaya, dengan Sawunggaling, utusan Kerajaan Majapahit dengan ilmu sura-nya.

Menjadi wilayah yang sudah ada sejak lama, dan termasuk yang berkembang dan kuat, Surabaya berkali-kali menjadi sasaran penaklukan Kesultanan Mataram. Penyerbuan dilakukan oleh Panembahan Senopati di tahun 1598, Panembaan Seda ing Krapyak di tahun 1610, dan Sultan Agung di tahun 1614. Penyerangan terakhir oleh Sultan Agung (yang memblokir Sungai Brantas) ini lah yang memaksa Surabaya menyerah dan akhirnya takluk. Surabaya juga sempat menjadi wilayah VOC dengan adanya perjanjian dengan Pakubuwono II.

Baca Juga ini Ya !! =>  Mengenang Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Surabaya sebagai Kota Pahlawan

Sejarah Kota Surabaya
Pertempuran Surabaya

Kisah kepahlawanan di Surabaya pada masa kemerdekaan yang paling terkenal adalah Peristiwa 10 November, yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Ketegangan semakin menjadi-jadi sejak tanggal 30 Oktober 1945 saat Brigjen Aulbertin Walter Sothern Mallaby yang bertugas di Surabaya dikabarkan tewas. Sebelumnya, Brigjen Mallaby sudah sepakat damai dengan Surabaya melalui persetujuan dengan R.M. Soerjo, Gubernur Jawa Timur saat itu dan kemudian dengan pemerintah pusat Indonesia. Tapi terjadi bentrok karena kesalahpahaman milisi Indonesia dengan tentara sekutu. Kejadian ini terjadi di dekat Jembatan Merah ketika hendak mendekati Gedung Internatio.

Puncak perang pertama RI sejak merdeka ini terjadi tanggal 10 November 1945, Inggris mulai membom Surabaya. Perang meletus dan pertempuran terjadi selama 10 hari. Arek-arek Suroboyo dengan gagah berani melawan sekutu walau hanya bersenjatakan bambu runcing. Korban jiwa terus berjatuhan hingga puluhan ribu, dan Surabaya pun hancur lebur. Peristiwa 10 November adalah salah satu pertempuran paling berdarah dalam sejarah Indonesia, dengan begitu banyaknya korban jiwa dari sisi Indonesia. Pertempuran ini menunjukkan semangat keteguhan dan kegigihan rakyat demi mempertahankan kemerdekaan Replublik Indonesia. Maka, kita sebagai rakyat Indonesia memperingati tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan untuk mengenang peristiwa ini.