Membahas sejarah kota Malang akan sangat menarik. Ada begitu banyak fakta-fakta sejarah yang sangat bagus untuk kita ketahui. Saat berbicara sejarah, memang tidak semua orang akan merasa antusias. Namun, kita sebagai orang Indonesia yang baik tidak boleh begitu. Bangsa yang baik adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah negaranya. Apalagi jika Anda adalah arek Malang asli. Kalau sampai tidak tahu arti kota Malang dan cerita sejarahnya, pasti akan memalukan sekali, kan? Nah, pada artikel ini kita akan membahas sejarah kota Malang beserta fakta-fakta unik lainnya tentang kota ini!
Ringkasan Sejarah Kota Malang
Saat membahas soal sejarah, kita perlu membaginya ke dalam beberapa periode. Masa prasejarah, kerajaan, penjajahan, dan setelah kemerdekaan Indonesia. Ini diperlukan agar kita lebih mudah dalam memahami alur waktu terbentuknya kota Malang. Berikut adalah alur waktu sejarah kota Malang:
Masa Prasejarah
Aslinya lokasi kota Malang adalah sebuah cekungan. Ketinggian kota Malang pada masa saat itu cukup tinggi hingga memiliki iklim dan temperatur udara yang cukup sejuk. Apalagi wilayah Malang saat itu banyak terdapat aliran sungai. Dengan begitu para manusia prasejarah banyak yang menetap dan mendirikan pemukiman.
Selain itu juga, ada banyak ditemukan peninggalan sejarah yang tergolong kuno. Puing-puing candi, arca, berbagai prasasti, bekas saluran air, dan bahkan gerabah banyak ditemukan di Malang. Dalam salah satu peninggalan prasasti tersebut juga kita ketahui tentang asal mula penamaan Malang. Dengan kata lain, nama Malang ternyata sudah lama eksis sejak abad 12 Masehi. Sudah cukup lama, ya?
Masa Kerajaan
Sebelum masuk ke masa penjajahan, Malang saat itu banyak diduduki oleh banyak kerajaan. Sesuai dengan catatan sejarah yang ada, Kerajaan Kanjuruhan merupakan awal mula tumbuhnya Malang. Banyak juga yang percaya bahwa karena kerajaan inilah yang menjadi pondasi awal dari Malang.
Kemudian setelah era Kerajaan Kanjuruhan, terdapat satu kerajaan yang makmur berdiri di Malang. Baru ketika Kerajaan Majapahit kalah saat penaklukan oleh Islam, patih Majapahit kabur ke Malang. Baru ketika tahun 1614, Sultan Mataram yang berasal dari Jawa Tengah berhasil menduduki Malang setelah sebelumnya berperang dengan penduduk lokal.
Masa Penjajahan
Nasib kota Malang saat masa penjajahan tidak jauh berbeda dengan kota-kota lainnya. Malang tak luput dari jajahan Belanda kala itu. Namun karena kedatangan bangsa penjajah Belanda, kota ini justru mengalami kemajuan pesat. Hal ini disebabkan karena pihak Belanda banyak membangun fasilitas umum untuk mensejahterakan bangsanya sendiri. Bangunan dan sistem pemerintahan ala Belanda pun hadir di Malang. Tak lupa dengan konsekuensi berupa sikap diskriminasi terhadap rakyat pribumi. Bahkan hal diskriminatif itu katanya masih terlihat sampai sekarang. Terutama di Jalan Besar Ijen dan area di sekitarnya.
Saat Belanda mulai terdesak dan Jepang datang berganti untuk menguasai Indonesia, Malang pun bernasib sama. Tentara Jepang datang ke Malang dan menggantikan pemerintahan Belanda di kota ini pada tanggal 7 Maret 1942. Selama pihak penjajah Jepang berada di Malang, ada banyak kebijakan yang dikeluarkan oleh mereka. Misalnya dengan mengalih fungsikan berbagai bangunan bekas Belanda dan markas tentara Belanda. Pihak Jepang mengalih fungsikan bangunan-bangunan tersebut untuk kepentingan Jepang sendiri.
Masa Setelah Kemerdekaan Indonesia
Meskipun Indonesia sudah menyatakan kemerdekaannya saat 17 Agustus 1945, Malang tidak secara langsung bergabung dengan Indonesia. Butuh waktu hingga lebih dari satu bulan untuk transisi sistem pemerintahan. Barulah di tanggal 21 September 1945, kota Malang resmi menjadi bagian dari republik Indonesia. Meskipun beberapa waktu setelahnya Belanda merebut Malang kembali saat masa revolusi. Namun, berkat perjuangan rakyat yang gigih, Malang berhasil kembali ke pangkuan Indonesia. Pada tanggal 1 Januari 2001, ditetapkan sistem pemerintah kota untuk Malang.
Ini Sejumlah Fakta Unik Kota Malang
Nah, seperti itulah sejarah kota Malang mulai dari awal prasejarah hingga sekarang. Belum lengkap rasanya kalau kita ingin tahu banyak soal profil kota Malang tapi hanya tahu sejarahnya saja. Kita juga harus tahu tentang informasi umum tentang kota ini. Jumlah penduduk kota Malang 2020 ternyata mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Jika di tahun 2019, kota Malang dihuni oleh 870.682 jiwa, maka tahun 2020 meningkat jadi 874.890 jiwa. Luas kota Malang pun mencapai 110 kilometer persegi.
Lalu, apa sajakah fakta uniknya? Yuk, simak poin-poin di bawah ini:
Wisata Alamnya yang Mengundang Decak Kagum
Tahukah Anda jika wisata kota Malang terutama untuk alamnya sangatlah mengagumkan? Ada Air Terjun Coban Pelangi, Gunung Semeru, dan Gunung Bromo. Ya, betul! Kawah Bromo yang fenomenal tersebut berada di Malang. Selain itu, iklim di Batu, Malang terbilang cukup dingin dan sejuk. Sehingga, daerah ini sering menjadi destinasi bagi warga Jawa Timur terutama Surabaya. Iklim Surabaya yang cenderung panas membuat Malang menjadi tempat liburan yang pas untuk refreshing.
Makna Nama Kota Malang
Meski nama “malang” dalam bahasa Indonesia bermakna negatif, tapi sebenarnya tidak. Nama lengkap Malang sebenarnya adalah Malangkucecwara. Nama itu merupakan semboyan kota Malang yang sangat terkenal. Semboyan ini sempat muncul di pad prasasti yang berasal dari tahun 907-908. Kemudian seorang ahli bahasa Sanskerta dan Jawa Kuno bernama Raden Mas Ngabehi mengusulkan Malangkucecwara menjadi semboyan untuk kota ini. Maknanya pun sangat dalam karena berarti Tuhan akan membantu untuk menghancurkan hal-hal yang jahat atau bathil.
Swiss yang Ada di Jawa
Jika Bandung disebut sebagai Paris van Java, Malang pun juga punya sebutannya sendiri. Kota ini mendapat julukan sebagai Switzerland van Java. Sebutan mudahnya adalah Swiss yang ada di Pulau Jawa. Julukan ini tidak asal diberikan begitu saja. Kota Malang yang dikelilingi beberapa gunung dan penataan kota yang bagus membuat kesan kota ini sangat bagus. Saking bagusnya bahkan bisa dibilang hampir mirip seperti Swiss. Jadi, tidak usah jauh-jauh ke Eropa hanya untuk merasakan Swiss, kan? Indonesia punya kota yang mirip dengan Swiss, lho!
Masyarakatnya yang Punya Dialek Khas
Malang terletak di wilayah Jawa Timur. Orang Jawa Timur biasa berdialog dengan bahasa Jawa untuk komunikasi sehari-harinya. Bahasa Jawa untuk masyarakat Malang pun mempunyai keunikan tersendiri pada dialeknya. Hal ini membedakannya dari bahasa Jawa yang ada di Surabaya, Madura, atau wilayah Jawa Timur lainnya. Dialek unik tersebut bernama dialek terbalik atau dialek walikan. Misal saat Anda ingin bilang “kamu” atau “saya”, maka pada dialek walikan akan menjadi “umak”, “ayas”. Hal itu juga sama jika Anda ingin berkata “arek Malang”, dengan dialek walikan jadi “kera ngalam”.
Kulinernya yang Tak Kalah Lezat
Apalah arti sebuah kota apik jika kulinernya tak lezat. Berkunjung ke kota Malang pasti akan membuat lidah Anda bergoyang. Ada begitu banyak kuliner legendaris yang bisa Anda temukan di kota ini. Sebut saja Sego Resek, Tahu Lontong “Lonceng”, Es Krim di Toko Oen, Sate Gebug yang dibuat dari sirloin, dan Es Tawon Kidul Dalem. Dari namanya saja sudah unik, pasti rasanya juga bikin ketagihan dan ingin kembali ke Malang!