Sejarah Kota Yogyakarta & Segala Hal Tentang Jogja

sejarah kota yogyakarta

sejarah kota jogja

Tidak banyak yang tahu soal sejarah kota Yogyakarta. Yogyakarta atau biasa disingkat sebagai Jogja lebih terkenal sebagai kota wisata dan kota pelajar. Ada banyak blog dan artikel di luar sana yang membahas contoh sejarah kota Jogja. Kali ini pun kita akan membahas pula secara singkat, padat, dan jelas tentang kota gudeg ini. Sesuai dengan apa yang diamanatkan Bung Karno tentang “Jas Merah”. Istilah ini mengandung makna sebagai jangan sekali-kali melupakan sejarah. Tanpa sejarah kita tidak akan belajar kesalahan di masa lalu. Jika kita tak belajar dan intropeksi, bagaimana kita akan maju dan berkembang?

Tentang Jogja

“Terbawa lagi langkahku ke sana. Mantra apa entah yang istimewa. Kupercaya selalu ada sesuatu di Jogja.” Pernah mendengar lagu ini? Lagu yang berjudul Sesuatu di Jogja ini rasanya benar-benar menggambarkan suasana dan daya tarik Yogyakarta. Banyak sekali orang yang bilang Jogja itu selalu bikin rindu. Sekali kita menginjakkan kaki ke sana, akan sulit rasanya untuk meninggalkan. Apalagi kalau kita mempunyai kenangan manis bersama orang-orang terkasih di sana.

Profil kota Yogyakarta terkenal dengan sebutan kota pelajar. Ini karena ada banyak sekali universitas yang tersebar di dalam kota. Sebutlah UGM, UNY, UMY, UII, dan masih banyak lagi. Berkat gelar kota pelajar, Jogja identik dengan gaya hidup yang murah. Bertahan hidup di Yogya tidak butuh menghabiskan uang yang tinggi. Makanan dan kebutuhan hidup lainnya bisa dijangkau dengan harga murah. Selain itu, daya tarik wisatanya pun mengundang banyak turis dalam dan luar negeri untuk datang. Pantai, gunung, kraton adalah hal-hal yang pasti Anda dapatkan dari kota Yogyakarta.

taman sari

Berdasarkan informasi dari Wikipedia, luas kota Yogyakarta adalah 32,5 kilometer persegi. Secara geografis, Yogyakarta berada di lembah 3 sungai. Sungai tersebut antara lain adalah Sungai Code, Sungai Gajahwong, dan Sungai Winongo. Menariknya lagi, kota ini jarang sekali mengalami bencana banjir meski secara geografis terdapat 3 aliran sungai besar. Hal ini dikarenakan sistem drainase yang baik berkat peninggalan zaman penjajahan Belanda.

Baca Juga ini Ya !! =>  Asal Mula Kerajaan Sriwijaya Hingga Mencapai Masa Kejayaan

Sejarah Singkat Yogyakarta

Jika Anda membaca tentang sejarah kesultanan Yogyakarta di berbagai website resmi pemerintah, Anda mungkin akan merasa bingung. Panjangnya sejarah dan banyaknya informasi akan membuat Anda malas untuk mencari tahu lebih lanjut. Pada artikel ini, kami tidak akan menjelaskan secara panjang lebar tentang sejarah kota Yogyakarta. Justru kami akan meringkasnya agar Anda tidak keburu malas untuk membaca sejarah kota Yogyakarta. Berikut ringkasannya:

Sebelum Kemerdekaan Indonesia

Lahirnya kota Jogja awalnya bermula dari Perjanjian Gianti yang terjadi di tanggal 13 Februari 1755. Perjanjian ini ditandatangani oleh perwakilan penjajah Belanda. Isi dari Perjanjian Gianti adalah pembagian wilayah Negara Mataram yang menjadi 2 bagian. Dua bagian tersebut adalah milik Pangeran Mangkubumi dan sisanya untuk Kerajaan Surakarta. Pangeran Mangkubumi pun memiliki gelar sebagai Sultan Hamengku Buwono I. Setelah perjanjian, Sultan Hamengku Buwono I menamai daerah kekuasaannya sebagai Yogyakarta.

Kata Yogyakarta berasal dari 2 kata, yakni Ayoyga dan Karta. Nama Yogyakarta sendiri  memiliki makna sebagai kedamaian yang baik. Awalnya wilayah negara ini masih berupa hutan beringin yang lebat. Sang Sultan pun memutuskan untuk memerintahkan rakyatnya membabat hutan tersebut. Tujuannya antara lain adalah untuk mendirikan Kraton. Kraton inilah yang nantinya akan menjadi pusat pemerintahan untuk Yogyakarta.

Sesudah Proklamasi 17 Agustus 1945

Saat Bung Karno mengumumkan kemerdekaan Indonesia, Yogyakarta menyatakan untuk bergabung dengan RI. Sekitar tahun 1946 sampai 1950, Jogja sempat menjadi ibu kota Republik Indonesia. Hal ini disebabkan dengan gejolak revolusi yang terjadi paska proklamasi. Sehingga pemindahan ibu kota pun terjadi untuk kebaikan dan keutuhan tanah air kita ini.

Tahukah Anda kenapa kota ini bergelar sebagai Daerah Istimewa Yogyakarta? Apa yang membuatnya istimewa dibandingkan dengan wilayah lain? Jogja sebenarnya terletak di kawasan provinsi Jawa Tengah. Namun, DIY merupakan provinsi tersendiri. Selain itu, yang membuat provinsi ini istimewa adalah sistem pemerintahannya. Jika gubernur di provinsi lain dipilih melalui pilkada, maka Jogja tidak demikian. Posisi gubernur Yogyakarta selalu berada di tangan Sultan Hamengku Buwono dan wakil gubernurnya adalah Adipati Paku Alam. Uniknya lagi masyarakat asli Jogja sangat menghormati tradisi ini.

Baca Juga ini Ya !! =>  Sejarah Pendidikan di Indonesia dari Masa ke Masa

Untuk posisi lainnya seperti walikota dan pejabat daerah lainnya tentu melalui pemilihan langsung. Meskipun posisi gubernur sudah mutlak begitu adanya, tapi Yogyakarta tetap ikut tata kelola pemerintahan RI. Pemerintah daerah tetaplah harus memegang teguh prinsip transparansi, tanggung jawab, dan akuntabilitas. Pemda juga berwenang dalam memelihara, menyelenggarakan, dan mengembangkan seni sekaligus tradisi asli Yogyakarta. Maka dari itulah saat kita berkunjung ke Jogja, suasana tradisi dan budayanya masih begitu kental. Apalagi saat Anda berkunjung ke wilayah Kraton.

Wisata Kota Jogja

Setelah tahu profil dan sejarah kota Yogyakata ini, sekarang kita membahas sisi pariwisatanya. Tidak lengkap rasanya jika Anda sudah tahu sejarah kota Yogyakarta, tapi awam tentang wisatanya. Ada 2 kategori wisata yang bisa Anda temui saat berkunjung ke sini. Tiap kategorinya memiliki pilihan yang sangat banyak. Apa sajakah itu?

 

Wisata Budaya

Jogja dan tradisi budayanya ibarat seperti 2 mata koin yang selalu berkaitan satu sama lain. Keduanya tidak bisa dipisahkan. Ada begitu banyak destinasi wisata budaya di kota ini. Dengan mengenal budayanya, maka Anda akan semakin mengenal lebih dalam kota Jogja. Wisata budaya akan mengajarkan Anda banyak hal tentang sejarah, tradisi, dan adat istiadat.

kraton

Destinasi wisata budaya di Jogja ada Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Kedua candi ini merupakan 2 candi terbesar dari agama Hindu dan Budha. Letaknya tak jauh dari pusat kota. Selain candi, Anda pun juga bisa mengenal kesultanan dengan berkunjung ke Kraton. Kraton bukan lagi tempat eksklusif yang hanya dihuni keluarga sultan. Anda bisa berkunjung kesana dan mempelajari banyak hal. Selain itu ada Taman Sari juga sebagai tempat pemandian raja dan para selirnya. Kemudian ada Malioboro, sebuah kawasan ikonik yang tidak boleh Anda lewatkan saat plesiran ke kota pelajar ini.

Baca Juga ini Ya !! =>  Kehidupan Sosial Politik pada Masa Kerajaan Tarumanagara

 

Wisata Alam

Wisata alam di Jogja sejatinya terbagi menjadi beberapa macam. Wilayah geografis kota ini sebenarnya sangat strategis. Terdapat banyak sekali pilihan untuk destinasi wisata alam. Ibaratnya jika Anda datang ke Yogyakarta itu seperti mendapat paket komplit. Gunung, pantai, goa, dan air terjun akan mudah sekali Anda temukan di sana.

pantai

Kenal dengan Gunung Merapi yang setiap erupsi selalu menjadi berita nasional? Nah, gunung Merapi juga memiliki banyak tujuan wisata di sekitarmya. Bahkan mendakinya pun juga banyak menjadi pilihan liburan bagi sebagian orang. Bagaimana kalau pantai? Ada 2 jenis pantai di Jogja. Untuk wilayah Bantul dan Parangtritis biasanya pantainya berpasir hitam dan ombak cenderung jinak. Sedangkan pantai di wilayah Gunung Kidul umumnya berpasir putih tapi ombak lebih ganas. Kemudian untuk goa, Anda bisa melakukan cave tubing di Goa Pindul. Atau ingin menikmati air terjun yang asri dan apik? Cobalah untuk datang ke Air Terjun Sri Gethuk!