Kuliner Madura – Sate, siapa yang tidak mengenal kuliner Nusantara yang satu ini. Hampir semua daerah di Indonesia memiliki menu makanan ini. Tidak hanya populer di Indonesia saja, sate juga telah menjadi makanan yang mendunia. Bahkan sate merupakan salah satu makanan yang terlezat di dunia.
Sate adalah hidangan nusantara yang terbuat dari potongan daging yang ditusuk menggunakan tusuk dari bambu, kemudian dibakar. Dagingnya menggunakan daging sapi kambing atau ayam, namun seiring waktu sudah banyak variasi bahan olahan sate dengan daging udang hingga sate jamur dan tempe. Setelah dibakar, sate kemudian dilumuri dengan bumbu kacang, kecap, dan tambahan sambal sesuai selera.
Meski setiap daerah di indonesia memiliki jenis olahan satenya masing-masing, namun hidangan nusantara yang satu ini identik dengan kuliner Madura. Ya, begitu kamu mendengar kata sate, maka yang pertama kali terlintas adalah sate Madura. Secara umum memang sate lebih dikenal sebagai makanan khas Madura, terlebih bagi masyarakat di pulau Jawa. Namun sebelum kita membahas lebih jauh mengenai sate Madura, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu sedikit sejarah mengenai sate.
-
Sate dikenalkan oleh pedagang dari India dan Timur Tengah
Dari beberapa sumber, sate pertama kali hadir di Nusantara bersama dengan masuknya para pedagang muslim dari India dan negara-negara Timur Tengah. Pedagang tersebut datang ke pulau Jawa sekitar abad ke-19.
Di zaman itu masyarakat nusantara mengolah daging hanya dengan cara merebisnya. Setelah pedagang dari India masuk dan memperkenalkan kebab India yang pengolahannya dengan cara dibakar dan menyajikannya dengan ditusuk-tusuk, masyarakat Indonesia mulai meniru prosesnya. Kemudian mengolah olahan daging dengan cara dibakar. Sebagian sumber juga mengatakan jika kata ‘sate’ berasal dari bahasa Tamil yaitu ‘catai’ yang berarti ‘daging’.
Namun ada pula yang menyebutkan jika ‘sate’ berasal dari bahasa Minnan, salah satu suku di China, yaitu ‘sa tae bak’ yang memiliki arti tiga potong daging. Sebab makanan ini merupakan olahan yang terbuat dari tiga potong daging yang ditusuk dan dibakar di atas arang api. Persis seperti sate yang kita kenal seperti saat ini.
Nah, sejak kedatangan pedagang muslim di pulau Jawa dan mengenalkan kuliner baru, pedagang kaki lima di pulau Jawa mulai menjual sate. Sejak saat itu sate mulai terkenal ke seluruh masyarakat. Tiap daerah mulai mengadaptasi makanan tersebut dengan bumbu yang menyesuaikan selera masyarakatnya. Misalnya saja sate Padang yang diolah dari daging sapi dengan campuran bumbu kuning khasnya, sate ambal Kebumen, sate Maranggi Purwakarta, sate Lilit Bali, sate rembiga Lombok, dan yang paling populer adalah sate Madura.
-
Sate Madura bermula dari sate Ponorogo
Untuk sate Madura sendiri, ada yang mengatakan jika sate sebenarnya telah ada sejak dulu. Menurut kisahnya, dahulu ada rombongan adipati Sumenep Madura, yaitu Jaran Panoleh, yang mengunjungi saudaranya yang menjadi adipati di Ponorogo. Di sana Jaran Panoleh mendapat suguhan sajian berupa sate.
Pada awalnya rombongan Jaran Penoleh merasa bentuk makanan ini terlihat aneh dan tidak mau memakannya. Sebelumnya mereka belum pernah sama sekali melihat makanan potongan daging yang penuh dengan bumbu. Kemudian mereka mendapat penjelasan bahwa biasanya makanan tersebut merupakan makanan untuk pendekar Ponorogo, baru Jaran Panoleh beserta rombongan mau mencicipinya.
Pada akhirnya rombongan adipati Jaran Panoleh mempelajari bagaimana kehidupan masyarakat di Ponorogo, mulai dari pakaian warok Ponorogo hingga kuliner satenya. Namun sate madura lebih sederhana dan mudah mengolahnya, seperti sate madura yang kita kenal seperti saat ini. Selain itu juga menggunakan olahan daging yang beragam, mulai dari sapi, kambing dan ayam. berbeda dengan sate ponorogo yang hanya menggunakan daging Ayam.
-
Sate 35 Bluto, warung sate legendaris Madura
Sate madura lebih populer bagi masyarakat di Indonesia. Hal tersebut karena banyak orang-orang madura yang berjualan sate hingga menyebar ke seluruh pelosok nusantara. Mirip seperti warung bakso Jawa atau warung Padang.
Sate madura ini termasuk kuliner sate yang cara pengolahannya cukup mudah. Pertama perlu menyediakan daging, bisa sapi, kambing atau ayam, kemudian dipotong kecil-kecil. Tusuk potongan daging tersebut menggunakan tusuk sate yang terbuat dari bambu, kemudian bakar di atas bara api.
Secara umum kamu bisa menikmati kuliner madura ini dengan campuran saus kacang dan kecap manis. Tapi untuk lebih menggugah selera, kamu bisa menambahkan potongan bawang merah dan perasan jeruk nipis. Biasanya sate bisa kamu santap bersama dengan lontong, namun ada juga pilihan sajian menggunakan nasi putih.
Nah bagi kamu yang ingin berkunjung atau sedang berada di pulau Madura, kamu bisa datang ke kabupaten Sumenep. Di sana merupakan tempat yang cocok bagi kamu untuk menikmati sate. Banyak warung sate populer dan salah satunya adalah warung sate 35 Bluto milik Susmiati. Sate 35 Bluto ini berada di Jalan Raya Sumenep – Pamekasan dan selalu ramai pengunjung.
Menurut sejarahnya, warung sate ini sudah ada sejak zaman Jepang dan pengelolaannya secara turun-temurun. Baik warungnya maupun resep masakannya. Meskipun semakin kesini selalu ada perubahan menyesuaikan selera masyarakat di setiap zamannya.
Warung sate 35 Bluto ini menyediakan tiga pilihan menu daging sate, ada daging sapi, daging kambing, dan daging ayam. Tidak hanya bertabur bumbu kacang, kamu juga bisa menikmati sate ini dengan tambahan gulai yang tentu akan menjadikan kuliner Madura ini menjadi semakin nikmat.
-
Kuliner Madura lain yang bisa kamu coba
Selain sate, masih banyak sebenarnya kuliner khas Madura yang bisa kamu nikmati, misalnya saja bebek songkem Madura, soto Madura dan lain-lain. Berikut beberapa rekomendasi kuliner khas Madura yang bisa kamu coba ketika berkunjung ke sana.
1. Rujak Cingur
Rujak cingur sebenarnya lebih populer sebagai kuliner khas Jawa Timur, sebab beberapa daerah di Jawa Timur juga memilikinya. Namun rujak cingur khas Pulau Madura ini sedikit berbeda dengan rujak cingur pada umumnya. Perbedaannya terletak pada penggunaan petis ikan yang bertekstur lembut. Untuk rujak cingur Madura, kamu bisa memilih untuk memakai bumbu kacang atau tidak. Isinya sendiri terdiri dari cingur, lontong, dengan tambahan beberapa buah da sayuran, dengan rasa yang manis dan pedas.
2. Soto Madura
Kuliner Madura ini tidak jauh berbeda dengan soto-soto pada umumnya. Yang membedakan hanya sebatas pada bahan dan bumbunya. Soto Madura terbuat dari olahan daging sapi yang dipadukan dengan telur rebus, tauge, kentang goreng dan bumbu masakan lainnya. Perlu merebus dagingnya terlebih dahulu, baru berikutnya memberi garam serta bumbu. Banyak variasi soto Madura jika kamu berkunjung ke pulau Garam ini. seperti soto Sumenep dengan bumbu petis, soto Pamekasan dengan dengan perkedel kentangnya, serta soto kuliner madura Bangkalan yang memakai bumbu jahe dan kunyit.
3. Lorjuk
Lorjuk Madura mungkin masih sedikit terdengar asing bagi masyarakat di luar Madura. Makanan ini berasal dari olahan kerang yang mengandung nutrisi yang cukup tinggi. Olahan kerang khas Madura ini sangat menggugah selera karena memiliki rasa yang manis dan gurih. Bentuk sajiannya menyerupai soto yang bernama campur lorjuk.
4. Otok
Kuliner madura yang satu ini cukup unik. Otok adalah olahan makanan yang terbuat dari biji kacang panjang. Biji kacang panjang tersebut kemudian dicuci bersih. Selanjutnya biji tersebut dijemur sampai kandungan air yang ada di dalamnya habis. Setelah kering, biji kacang panjang tersebut digoreng dengan bumbu menggunakan bumbu dapur seperti cabai, garam, dan gula. Otok biasanya bisa kamu nikmati ketika bersantai sebagai camilan. Ketika sedang berkunjung ke pulau Madura, kamu bisa menjadikan kuliner Madura yang satu ini sebagai oleh-oleh khas madura.