Budaya – Halo sahabat Apik, kembali lagi dalam artikel yang mengulas mengenai kebudayaan nusantara. Pada kesempatan kali ini kabarApik akan membahas mengenai budaya Sulawesi Barat.
Provinsi Sulawesi Barat memiliki luas wilayah sekitar 16,796.19 km² dengan Ibukotanya Kota Mamuju. Banyak sekali budaya dan tradisi Sulawesi Barat yang terjaga hingga kini. Keragaman tradisi dan budaya tersebut tidak terlepas dari banyaknya suku yang mendiami wilayahnya.
-
Sekilas Tentang Sulawesi Barat
Sebelumnya, Sulawesi Barat merupakan wilayah administrasi dari provinsi Sulawesi Selatan. Sehingga beberapa suku Sulawesi Selatan juga ada di Sulawesi Barat. Beberapa suku tersebut antara lain, suku Mandar, Toraja, Bugis, Jawa, Makassar, dan Suku-suku. Mayoritas dihuni oleh suku Mandar, paling banyak berdiam di daerah Majene dan Mamuju.
Karena penghuni wilayah provinsi ini didominasi oleh suku mandar, sebagian besar bahasa sehari-hari masyarakatnya adalah bahasa suku Mandar. Namun bukan berarti bahasa itu satu-satunya. Terdapat beberapa bahasa daerah lain seperti, bahasa Bugis, Toraja, Mamasa, Melayu dll.
Selain memiliki suku dan juga bahasa yang beragam, provinsi Sulawesi Barat juga memiliki kekayaan tradisi dan budaya yang terbilang menarik untuk kita ketahui. Kebudayaan-kebudayaan tersebut berupa rumah adat, pakaian tradisional, hingga kesenian tradisional yang mencakup tarian, senjata, dan alat musik tradisional.
-
Rumah Adat Sulawesi Barat
Terdapat dua rumah adat tradisional yang dimiliki provinsi Sulawesi Barat. Meski sekilas kebudayaan Sulawesi Barat memiliki percampuran kebudayaan dengan suku bugis juga Makassar, tetapi beberapa diantaranya memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri.
-
Rumah Adat Boyang
Rumah tradisional satu ini merupakan rumah adat yang berasal dari suku Mandar. Boyang menjadi tempat tinggal masyarakat suku Mandar yang merupakan suku asli dari Sulawesi Barat. Bentuknya berupa rumah panggung yang bahan utamanya adalah kayu. Seperti misalnya tiang-tiang yang menggunakan kayu besar setinggi sekitar 2 meter, Tiang-tiang tersebut berfungsi sebagai penopang lantai dan juga atap rumah. Rumah adat boyang ada 2 jenis, yaitu Rumah adat Boyang Adaq dan Rumah adat Boyang Beasa.
Rumah ini selalu memiliki dua tangga pada bagian depan juga belakang. Dan uniknya, jumlah anak tangga harus ganjil. Selain itu ada 7 Ruangan di dalam rumah adat Boyang ini. Ruangan-ruangan tersebut terbagi kedalam dua bagian. Yang pertama 3 ruangan merupakan lotang utama dan 4 ruangan lainnya masuk dalam lotang tambahan. Ketujuh ruangan tersebut adalah:
- Samboyang : Bagian depan rumah yang berfungsi untuk menerima tamu.
- Tangga Boyang : Bagian tengah rumah sebagai tempat berkumpul seluruh keluarga.
- Bui’Boyang : Tempat tidur bagi penghuni rumah.
- Tapang : Bagian loteng yang berfungsi untuk penyimpanan barang .
- Paceko : Yaitu bagian dapur.
- Lego-lego : Bagian teras depan untuk bersantai pagi maupun sore hari.
- Naong Boyang : Bagian kolong rumah sebagai tempat untuk hewan ternak.
-
Rumah Adat Banoa Sibatang
Rumah Banoa Sibatang/Banoa Batang adalah rumah tradisional suku Kalumpang. Menariknya, rumah adat Banoa Sibatang ini mempunyai keunikan tersendiri pada bagian atap dan juga bagian bawahnya. Bentuknya berupa rumah panggung dan tiang rumah panggung ini tersambung dengan lantai, sehingga membentuk polanya yang mirip rakit.
Bentuk rumah tradisional yang unik tersebut diyakini sebagian masyarakat sebagai jejak dari warisan bangsa Austronesia yang dahulunya bermigrasi dari Pulau Taiwan menuju selatan dengan menggunakan rakit.
-
Pakaian Adat Sulawesi Barat
Pakaian adat Sulawesi Barat merupakan salah satu warisan budaya yang patut kita banggakan. Banyaknya suku yang ada di provinsi ini menghasilkan jenis pakaian adat yang juga beragam. Beberapa pakaian adat tersebut, antara lain :
-
Pakaian Adat suku Mandar
Pakaian ini dikenal juga dengan sebutan baju pattuqduq Towaine. Nah pakaian ini dikenakan oleh kaum perempuan suku Mandar dalam acara pernikahan atau ketika menarikan tarian tradisional. Sedangkan untuk pakaian adat laki-laki suku Mandar, mengenakan pakaian berupa jas tertutup berwarna hitam berlengan panjang. Baju tersebut dipadukan dengan bawahan berupa celana panjang serta sarung yang dililitkan pada pinggang.
-
Pakaian Adat suku Toraja
Pakaian adat bagi laki-laki suku Toraja disebut baju Sepa Tallung Buku. Nah sebagai bentuk pelestariannya, kini pakaian ini wajib digunakan oleh setiap laki-laki yang berstatus PNS di hari kerja tertentu. Sedangkan untuk pakaian Adat perempuan, suku Toraja memakai pakaian adat yang disebut baju Pokko. Baju pokko ini memiliki corak yang cenderung berwarna kuning, merah atau putih. Bentuk pakaian ini berlengan pendek.
-
Pakaian Adat Kandore
Pakaian tradisional Kandore merupakan pakaian adat yang asalnya dari suku Toraja. Biasanya pakaian adat ini dipakai oleh perempuan dengan tambahan manik-manik yang dirangkai menjadi kalung, gelang, ikat pinggang, hingga ikat kepala.
-
Kesenian Tradisional Sulawesi Barat
Berikutnya masuk dalam pembahasan mengenai kesenian tradisional provinsi Sulawesi Barat. Kesenian-kesenian tersebut meliputi tarian dan alat musik adat, senjata tradisional, dan upacara tradisional.
-
Tarian Adat dan Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat
Berikut beberapa jenis tarian adat tradisional yang terdapat di provinsi Sulawesi Barat:
-
- Tari Bulu Londong.
- Tari Mappande Banua (Macceraq Banua)
- Tarian Patuddu.
- Tari Salabose Daeng Poralle.
- Tari Bamba Manurung.
- Tarian Toerang Batu.
- Tari Sayyang Pattuqduq.
- Tari Ma’Bundu.
Kemudian berikut beberapa jenis alat musik tradisional yang ada di Sulawesi Barat:
-
- Sattung.
- Rebana atau Rawana.
- Pompang.
- Kecapi Mandar.
- Pakkeke (Keke)
- Calong.
- Gongga Lima.
-
Senjata Adat Sulawesi Barat
Selain musik dan tarian, provinsi Sulawesi Barat juga memiliki beragam jenis senjata tradisional. Keberagaman tersebut tentunya tidak terlepas dari banyaknya suku yang mendiami wilayahnya. Berikut beberapa jenis senjata tradisional yang ada di Sulawesi Barat:
- Belati atau senjata tradisional sejenis badik. Bentuknya sedikit lebar pada bagian tengah bilah sedangkan ujungnya runcing.
- Macam Jambia. Senjata ini ada dua jenis yaitu jambia baine (perempuan) dan jambia muane (laki-laki). Ciri-ciri jambia terlihat dari cipiq atau tanda pada jambia yang ujungnya terbelah dua, dan bisaq yaitu tanda membelah dua pada bagian tondong tengkuk atau punggung badik, yang tembus dari atas ke bawah bawah.
- Badik. Memiliki ukuran yang pendek, dengan panjang matanya berkisar 18 – 20 cm dan lebar sekitar 2 cm. Badik memiliki mata yang tebal di bagian belakang dan ujungnya runcing. Selain itu hulu dan sarung umumnya terbuat dari tanduk, kayu, dan gading.
- Keris (Gayang). Senjata tradisional ini berasal dari suku Mandar. Ada dua jenis keris/gayang yang ada di sulawesi Barat yaitu gayang lekkong (keris berbelok belok) dan sapukala (keris yang berbentuk lurus).
- Kandawulo (Parang Panjang). Senjata tradisional yang terbuat dari besi biasa. Bentuknya sama seperti parang biasa, namun ukurannya agak sedikit panjang.
-
Upacara Adat Sulawesi Barat
Berikut ini beberapa tradisi dari suku Mandar Sulawesi Barat:
- Kalindaqdaq: tradisi yang dilakukan suku Mandar yang berupa penyampaian perumpamaan ketika hendak menyampaikan suatu hal kepada seseorang. Nah biasanya berbentuk sindiran atau rayuan-rayuan.
- Sayyang Pattu’du: tradisi syukuran untuk anak-anak yang telah berhasil mengkhatamkan pembacaan Al-Quran sebanyak 30 juz.
- Perahu Sandeq: Simbol kehebatan maritim bagi orang Mandar. Sebab kehebatan para pelaut ulung di tanah Mandar telah terbukti melalui pelayaran dengan menggunakan perahu bercadik tersebut.
- Parrawana (Rebana): merupakan kegiatan yang dilakukan dalam acara pesta perkawinan maupun syukuran khatam Quran.
Nah demikianlah ulasan singkat mengenai tradisi dan budaya Sulawesi Barat, semoga dapat bermanfaat bagi sahabat Apik sekalian.