Budaya – Halo sahabat Apik, kembali lagi dalam artikel yang membahas mengenai keragaman budaya nusantara. Pada kesempatan kali ini KabarApik akan memberikan informasi mengenai adat istiadat Budaya Lampung.
Lampung adalah sebuah provinsi yang berada di pulau Sumatera. Lokasinya berada di sebelah selatan pulau Sumatera, ibukotanya adalah Bandar Lampung. Provinsi Lampung terkenal memiliki potensi alam dan sumber daya alam yang melimpah. Salah satunya adalah potensi kekayaan laut, sebab letaknya yang berbatasan langsung dengan laut. Nah selain kekayaan alam provinsi ini juga juga memiliki kekayaan budaya. Kekayaan budaya tersebut antara lain rumah dan pakaian adat, tarian tradisional, dan bermacam kuliner khas.
Hal yang menarik untuk kita ketahui mengenai budaya Lampung adalah coraknya yang merupakan perpaduan dari kebudayaan Arab, Cina, dan India. Sehingga banyak keunikan yang tersaji dalam kebudayaannya. Perpaduan beberapa kebudayaan tersebut tidak terlepas dari Lampung yang merupakan jalur perdagangan dunia, oleh karena itu banyak pedagang mancanegara yang mampir dan tak jarang menyisakan beberapa kebudayaan maupun tradisi yang akhirnya mempengaruhi kebudayaan Lampung.
1. Makanan Khas Lampung
Yang pertama kita bahas adalah kuliner khas Lampung. Bagi kalian yang sudah pernah mengunjungi atau bahkan yang tinggal di Lampung pasti sudah tidak asing dengan kuliner yang akan kita bahas nanti. Lampung memiliki makanan khas luar biasa enak. Di antara beberapa jenis kuliner Lampung, yang mungkin sudah sangat populer adalah Seruit, Tempoyak, dan Lapis Legit. Bahkan Lapis Legit, yang merupakan makanan asli Lampung ini sudah sangat mudah di temukan di beberapa daerah di Indonesia, hingga menjadi oleh-oleh meski bukan di Lampung.
Kemudian Seruit, kuliner ini merupakan sajian berupa ikan goreng yang kemudian penyajiannya bersamaan dengan sambal terasi, tempoyak atau juga sambal Lampung. Yang menarik dari kuliner ini yaitu esensinya yang bukan pada jenis masakan melainkan dari cara memakannya. Sebab cara menikmati seruit biasanya beramai-ramai bersama dengan orang lain. Bentuk menikmati kuliner seperti itu sebagai bentuk rasa kebersamaan yang tinggi.
Tempoyak, nama kuliner ini sudah sangat populer di seluruh penjuru Nusantara. Tempoyak merupakan olahan makanan yang terbuat dari fermentasi durian. Kuliner ini sering menjadi sambal dan penyajiannya bisa dengan berbagai jenis ikan.
2. Rumah Adat
Rumah adat tradisional Lampung adalah Nuwo Sesat. Rumah adat ini memiliki bentuk arsitektur yang cukup umum seperti pada rumah-rumah di pulau Sumatera, yaitu bentuk rumah panggung. Nah rumah panggung dipilih karena memiliki salah satu fungsi pada masa lalu untuk menghindari serangan hewan buas.
Rumah adat Nuwo Sesat ini juga konstruksinya menggunakan kayu untuk badan rumah dan daun ilalang sebagai atapnya. Kayu sebagai bahan baku utama pembuatan rumah agar bisa bertahan dari bencana gempa. Hal tersebut telah ada sejak warisan nenek moyang masyarakat Lampung. Sebab rumah panggung yang terbuat dari bahan baku kayu bisa mempertahankan posisi rumah ketika terjadi bencana gempa bumi. Kemudian, pemanfaatan daun ilalang yang menjadi atap rumah juga sebagai bentuk masyarakat Lampung dalam menghargai hasil sumber daya alam yang tersedia.
3. Pakaian Adat
Provinsi Lampung mempunyai kain khas yakni kain tapis. Kain ini memiliki kesan mewah karena dalam proses pembuatannya ada campuran dengan penggunaan benang emas. Sehingga menimbulkan kilauan yang indah di kain tapis ini. Bagi masyarakat Lampung kain ini biasa dipakai ketika ada perayaan atau upacara-upacara adat, namun bisa juga dipakai ketika menghadiri acara formal.
Mengenai pakaian tradisional, dalam kesehariannya bagi laki-laki untuk menutupi badan menggunakan baju kawai, yaitu baju yang berbentuk teluk belanga belah buluh yang. Kemudian menggunakan kikat sebagai pengikat kepala. Sedangkan untuk perempuan, dalam keseharian mereka menggunakan kakambut/kanduk atau kudung penutup kepala. Kemudian untuk menutupi tubuh, mereka menggunakan Lawai.
Ketika menghadiri acara berupa upacara adat atau acara formal, masyarakat Lampung, khususnya wanita sangat memperhatikan keindahan berpakaian. Sebagian besar mereka menggunakan kain tapis, karena coraknya yang berkilau dihiasi benang emas. Aura mewah kain tapis semakin indah ketika menambahkan berbagai aksesoris seperti gelang dan kalung emas, senada dengan corak warna kain yang mereka pakai.
Pakaian adat Lampung termasuk pakaian adat yang cukup lengkap, sebab tidaknyanya pakaian saja, tetapi lengkap dengan adanya tambahan sepatu. Biasanya menggunakan selop beludru yang berwarna hitam untuk laki-laki maupun perempuan.
4. Tarian Adat
Lampung sebenarnya memiliki beragam jenis tarian adat. Tidak jauh bebeda dengan daerah nusantara lainnya, tarian tradisional Lampung juga hadir saat acara-acara tertentu. Berikut tarian tradisional Lampung yang umum ditemui:
-
Tari Sembah atau Tari Sigeh Pengunten
Tarian ini sebenarnya merupakan pengembangan dari Tari Sembah atau tari Sigeh Pengunten yang dimainkan oleh remaja putri atau anak-anak. Tarian ini sifatnya suka ria dan biasanya ada dalam acara menyambut tamu-tamu penting di suatu acara tertentu. Makna dari tarian ini sebagai bentuk sikap ramah masyarakat Lampung kepada para tamunya, sekaligus suatu bentuk penghormatan kepada tamu yang hadir.
Masyarakat suku Lampung terbagi dua berdasarkan adat yang mendominasi, yaitu Pepadun dan Peminggir. Kedua kelompok masyarakat tersebut merasa memiliki hak yang besar untuk memperlihatkan kebudayaan yang menjadi identitas budaya Lampung. Nah Tari Sigeh Pengunten merupakan bentuk perpaduan antara adat Pepadun dan Peminggir. Dari perpaduan itu terciptalah sebuah tarian yang harmonis sekaligus mampu menunjukkan identitas adat keduanya.
Informasi lain, sesuai dengan namanya tari Sigeh Pengunten menggunakan aksesoris utama yakni siger. Siger adalah aksesoris yang dipakai sebagai mahkota berwarna emas. Ini menunjukkan identitas asli masyarakat Lampung. Ada aksesoris lain selain yang digunakan di kepala, yaitu aksesoris penutup jari yang bentuknya serupa kerucut dan juga berwarna emas.
-
Tari Melinting
Tari Melinting adalah tarian tradisional dari wilayah Lampung Timur yang menurut sejarahnya adalah peninggalan Ratu Melinting. Tarian ini menggambarkan keperkasaan dan juga keagungan Keratuan Melinting. Pada tahun 1958, tarian ini kemudian disempurnakan. Sebab sebelum tahun itu, tari Melinting hanya mutlak milik Keratuan Melinting. Sehingga hanya boleh dilakukan ketika upacara Keagungan Keratuan Melinting dan penarinya pun hanya boleh dari putra dan putri Keratuan Melinting.
Saat ini, tari Melinting sudah menyebar luas dan tidak hanya di lingkup Keratuan Melinting. Ia juga telah beralih fungsi menjadi tarian yang menjadi hiburan atau persembahan untuk menyambut tamu yang datang dari luar Lampung. Selain itu tarian ini juga merupakan penggambaran bentuk dari pergaulan yang membahagiakan bagi pasangan muda-mudi. Tergambar dari gerakan laki-laki yang terlihat lebih dinamis, sedangkan perempuan dengan gerakannya yang relatif lebih lembut menyesuaikan dengan sifat mereka.
Demikian artikel budaya nusantara yang membahas informasi adat istiadat Budaya Lampung. Semoga informasi singkat ini bisa bermanfaat untuk sahabat Apik sekalian.