Ada yang masih bingung bagaimana cara membuat jurnal ilmiah yang baik dan benar? Jurnal merupakan suatu hal yang umum di kalangan akademisi. Terutama jika Anda adalah mahasiswa atau dosen. Jurnal, atau yang biasa direferensikan sebagai jurnal ilmiah. sudah menjadi makanan sehari-hari. Bagi Anda yang masih awam dengan ini, Anda membaca artikel yang tepat. Artikel ini akan membahas dari A-Z tentang jurnal ilmiah dengan bahasa yang mudah dimengerti untuk pemula. Jadi, jika sekarang Anda sedang kebingungan bagaimana memulainya atau apa yang harus Anda lakukan, yuk simak sampai habis!
Apa itu Jurnal?
Berdasarkan keterangan dari Wikipedia, jurnal ilmiah adalah media untuk mempublikasikan hasil karya penelitian. Umumnya media ini memuat beberapa kumpulan artikel karya ilmiah. Untuk mempublikasikannya pun tidak sembarangan. Jurnal haruslah diperiksa keabsahannya melalui proses peer review. Para penulisnya pun umumnya bukanlah orang biasa. Melainkan, para akademisi yang memang ahli di bidangnya. Meskipun begitu, mahasiswa yang masih pemula juga diperbolehkan untuk membuat jurnal. Terkadang dengan bantuan dari internet seperti artikel cara membuat jurnal dan contohnya akan sangat membantu bagi pemula.
Apa sajakah Jenis-jenisnya?
Saat ini terdapat dua jenis jurnal yakni yang versi nasional dan versi internasional. Singkatnya yang versi nasional adalah yang dikelola dan diterbitkan oleh instansi dalam negeri. Sedangkan untuk versi internasional adalah sebaliknya karena dikelola oleh instansi pihak asing. Berikut pembahasan lebih dalam untuk tiap jenisnya:
Jurnal Nasional
Hal mencolok dari versi nasional adalah target pembacanya. Secara umum jenis yang pertama ini adalah jurnal yang ditulis dengan bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh lembaga pendidikan dalam negeri. Oleh sebab itu, pembacanya lebih terbatas karena hanya mereka yang mengerti bahasa Indonesia saja.
Jenis ini pun memiliki pamor yang lebih rendah dari yang versi internasional. Selain faktor terbatasnya jumlah pembaca, faktor lain adalah proses seleksi untuk penerbitan. Proses seleksi untuk menerbitkan jurnal nasional tidak seketat yang versi internasional. Hal ini bisa dimaklumi karena kuantitas para peneliti di Indonesia masih sedikit. Namun, bukan berarti kualitas jurnal nasional itu buruk, ya! Setiap jurnal yang terbit sudah melalui standar seleksi yang tinggi.
Jurnal Internasional
Instansi luar negeri adalah penanggung jawab untuk pengelolaan dan penerbitan jurnal internasional. Biasanya jika seorang akademisi bisa menerbitkan jurnal internasional, maka pamornya akan naik. Selain proses seleksi yang ketat, versi internasional ini bisa menjangkau target pembaca yang lebih luas. Kemudian untuk bahasa pengantarnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa penulisannya.
Tidak hanya itu saja. Sudah menjadi rahasia umum jika negara-negara maju di luar sana sangat mendukung para peneliti. Dana yang dicurahkan untuk pendidikan dan penelitian pun tidak main-main jumlahnya. Jika seorang akademisi berhasil mempublikasikan jurnal internasional, maka akan ada potensi bagi dia untuk mendapatkan pendanaan dan sponsor untuk penelitiannya. Menarik sekali, bukan?
Bagaimana Tata Penulisannya? Simak Berikut Ini!
Istilah jurnal sebenarnya tidak hanya merujuk ke yang versi ilmiah saja. Ada banyak sekali jenis jurnal di dunia ini tergantung bidangnya. Jika Anda mahasiswa akuntansi, mungkin Anda akan diminta cara membuat jurnal harian. Atau misalnya jika Anda ingin merencanakan kegiatan sehari-hari, Anda juga bisa menuliskan jurnal singkat di buku harian.
Nah, di artikel ini akan lebih spesifik dalam membahas cara membuat jurnal ilmiah. Kalau Anda masih baru dalam dunia jurnal dan tidak tahu tata cara penulisannya, jangan khawatir. Yuk, simak panduan di bawah ini:
Tentukan Judul
Tanpa sebuah judul, maka pembaca tidak akan tahu apa yang sedang Anda bahas. Judul adalah hal pertama yang terpenting karena berperan sebagai intisari dari penelitian Anda. Gaya bahasa judul sebaiknya tidak bertele-tele, lugas, singkat, padat, dan jelas. Akan lebih baik jika Anda tidak menuliskan lebih dari 10 suku kata untuk judul bahasa asing. Sedangkan untuk bahasa Indonesia sebaiknya tidak lebih dari 12 suku kata. Dalam menuliskan judul adalah menggunakan huruf kapital dengan dicetak tebal.
Jangan Lupa Nama atau Identitas Penulis
Nama penulis pun tidak kalah penting untuk masuk ke dalam jurnal. Hal ini merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban yang valid. Jika ada nama pembimbing pun juga harus dimasukkan termasuk dengan gelarnya. Anda pun boleh menyertakan nama instansi, fakultas, dan jurusan agar nilai kredibilitas penelitian Anda semakin baik.
Abstrak
Meskipun letak abstrak adalah di bagian depan, namun penulisan abstrak terletak di akhir proses. Hal ini karena abstrak memuat hal-hal penting dalam penelitian Anda. Mulai dari tujuan dan metode penelitian, lalu hasilnya akan tercantum semua di abstrak. Pada umumnya untuk panjang abstrak adalah sebanyak 250 kata. Abstrak memiliki peran sebagai rangkuman singkat dari keseluruhan penelitian Anda.
Keyword
Jangan lupa untuk menyertakan kata kunci atau keyword pada bagian bawah abstrak, ya! Tidak perlu banyak. Cukup tuliskan tiga atau empat kata kunci yang mewakili topik penelitan Anda.
Selanjutnya: Pendahuluan atau Introduction
Contoh jurnal yang baik selalu diawali dengan pendahuluan yang informatif. Panjang dari pendahuluan biasanya mencapai empat hingga enam halaman. Pada bagian ini Anda akan membahas tentang latar belakang dan tujuan penelitian. Selanjutnya Anda akan membahas lebih rinci lagi tentang masalah yang akan Anda teliti. Tidak lupa untuk menyertakan teori-teori dari pakar sebagai pendukung yang valid untuk penelitian Anda.
Metode Penelitian
Pada bab metode penelitian, Anda akan menerangkan metode apa saja yang Anda gunakan untuk meneliti. Anda bisa menjelaskan dengan detail mulai dari peralatan apa saja yang digunakan. Kemudian bagaimana Anda mengumpulkan dan menganalisis data tersebut. Bab metode penelitian biasanya tidak panjang, hanya 1-2 halaman saja tergantung kompleksitas metode Anda.
Pembahasan
Bab ini merupakan inti dari penelitian Anda. Di sini pun Anda harus menjelaskan secara mendalam mengenai hasil penelitian Anda. Selain itu, Anda pun bisa menganalisis dan membandingkan hasil penelitian dengan teori yang Anda acu. Atau Anda juga bisa membandingkan dengan hasil penelitian lain yang sejenis. Panjang dari bab pembahasan biasanya berkisar antara 4 hingga 6 halaman.
Kesimpulan
Melihat dari judul bab ini maka Anda harus menuliskan kesimpulan dari penelitian yang Anda lakukan. Kesimpulan tersebut bisa berupa pembuktian hipotesis yang Anda cantumkan di bagian pendahuluan. Usahakan untuk menyimpulkan secara ringkas, jelas, dan padat. Panjang dari bab kesimpulan biasanya hanya 1-2 halaman saja tergantung topik yang Anda bahas.
Terakhir: Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi daftar referensi yang Anda gunakan untuk penelitian. Termasuk referensi untuk landasan teori dari penelitian Anda. Dengan adanya daftar pustaka maka keabsahan penelitian Anda akan semakin valid karena bukan hanya sekedar karangan biasa. Jika Anda mencari topik tentang cara membuat jurnal di word, maka ada beberapa artikel yang membahas cara membuat daftar pustaka secara otomatis di ms. word. Namun, kalau Anda lebih menyukai untuk mengetiknya secara manual, Anda bisa lihat contoh berikut: