Mengenal Gaya Hidup Konsumtif, Bagaimana Ciri-ciri Dan Penanganannya

Gaya Hidup Konsumtif

Gaya hidup konsumtif semakin dikenal seiring dengan perkembangan zaman dan juga kecanggihan teknologi. Kebanyakan orang mengansumsikan gaya hidup konsumtif dominan dengan berfoya-foya atau membuang-buang uang. Hal ini terjadi karena zaman yang modern sehingga mempengaruhi gaya hidup sebagian besar masyarakat. Tak hanya masyarakat kota saja namun juga merembet ke rakyat desa. Konsumtif artinya sifat dari konsumsi yang dimana hanya menggunakan saja tanpa menghasilkan. Dalam segi persfektif masyarakat biasanya konsumtif sering dikaitkan dengan hedonisme. Gaya hidup hedonis kebanyakan berpandangan bahwa hidup adalah untuk mencari kesenangan dan merupakan tujuan utama hidup.

Orang-orang yang cenderung konsumtif dan hedon ditandai dengan seringnya orang tersebut menghabiskan uang dan juga waktu tentunya untuk hal yang tidak perlu. Meskipun sifat ini memberikan kebahagiaan dan kepuasan kepada pelakunya, namun tentu hanya sementara saja. Tanpa kamu sadari, dampak gaya hidup konsumtif akan memberikan pengaruh yang kurang bagus. Selain akan menyerang kesehatan finansialmu namun juga akan mengganggu kesehatan mental pada masa yang akan datang. Agar lebih memahaminya, kami akan memberikan beberapa ciri-ciri yang mungkin pernah kamu alami. Yuk mari bersama-sama kita simak beberapa penjelasan dibawah ini.

  1. Pilih-pilih Saat Berintraksi Dengan Sesama

Gaya Hidup Konsumtif
Sumber: website qubisa

Ciri pertama gaya hidup konsumtif umumnya memiliki tanda ketika seseorang akan bergaul atau bersosialisasi. Kebanyakan orang yang memiliki gaya hidup hedon akan lebih memilih dan memilah geng bergaul mereka. Hal ini karena apabila bersosialisasi dengan yang bukan konsumtif maka tidak akan nyambung. Maksudnya saat ingin menghabiskan waktu hangeout misalnya.

Orang yang memiliki jiwa hedon akan cenderung menghabiskan waktunya untuk berfoya-foya. Menghabiskan uang dengan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan dan tidak butuh. Rata-rata para hedonis akan memilih tempat-tempat khusus untuk tempat berkumpul dengan sesamanya yang tentunya mewah dan mahal. Tidak seperti kebanyakan orang biasa yang bebas dan mau bergaul dengan siapa saja tanpa melihat statusnya. Terkadang para hedonis akan cenderung melihat status para anggotanya dan tentunya setara.

  1. Selalu Update dan Ikut Trend

Sumber: website freepik

Contoh gaya hidup konsumtif selanjutnya adalah selalu mengikuti perkembangan. Sebenarnya ketika mengikuti perkembangan merupakan hal yang bagus dan wajar saja. Namun segala sesuatu yang berlebihan tentu saja tidak akan menghasilkan kebaikan. Mengikuti trend merupakan hal yang positifuntuk kamu lakukan asalkan tidak berlebihan ya. Karena apabila berlebihan maka akan memberikan dampak negatif untukmu dan sekeliling.

Baca Juga ini Ya !! =>  Cara Mengatasi Patah Hati & Fase yang Harus Dihadapi

Cara mengetahui ciri satu iniĀ  cukup mudah, misalnya saja selalu mengikuti perkembangan atau trend baik dalam hal fashion ataupunĀ  gadget dan lainnya. Kebanyakan orang yang biasa hidup konsumtif akan langsung tertarik apabila produk baru atau barang model terbaru keluar. Biasanya mereka akan cenderung berlomba-lomba membeli barang tersebut. Hal ini tentu saja sebaiknya tidak kalian lakukan dan lebih baik membatasinya serta dengan kontrol yang pas.

  1. Jiwa Gengsi Yang Memuncak

Gaya Hidup Konsumtif
Sumber: Instagram @money_society_

Nah jenis gegsi yang satu ini akan membuat kamu terus menerus akan mengikuti gaya. Hal ini biasanya terjadi karena ingin selalu dianggap memiliki kondisi finansial yang berlebih. Sehingga apabila sifat yang satu ini terus kalian turuti maka akan memberikan banyak dampak. Dampak yang akan terasa tentunya dampak buruk buat kamu dan bisa juga untuk keluargamu.

Sebaiknya sebelum terlalu masuk dalam gaya yang gengsi ini mulailah dengan mengontrol diri. Pikirkanlah mana kebutuhan yang harus kemu penuhi dan perioritaskan. Selain itu, untuk keinginan sebaiknya kamu batasi juga karena itu merupakan solusi terbaik. Gengsi lama kelamaan akan bisa mengganggu ksehataan mentalmu loh. Membuat orang lain melihat kita dengan pandangan yang wow bukanlah suatu prestasi. Maka hiduplah sewajarnya ya.

  1. Suka Bermewah-mewah

Sumber: Instagram @thehamedamiran

Gaya hidup satu ini biasa kalian kenal dengan konsumerisme adalah sebuah gaya yang memiliki anggapan bahwa ketika memiliki barang mewah adalah kebahagiaan. Sehingga akan membuat gaya hidup hemat jauh dari jangkauan. Orang yang memiliki gaya hidup konsumtif akan ada pada bagian ini. Kebiasaan ini sudah dianggap biasa bagi para hedonis. Hidup mewah biasa terjadi karena selalu memiliki barang-barang mewah sehingga akan gengsi membeli barang biasa saja.

Baca Juga ini Ya !! =>  Gaya Hidup Minimalis Yang Membuat Happy Dan Cepat Kaya

Keinginan untuk hidup mewah memang menjadi impian banyak orang, namun jangan berlebihan. Mulailah dengan membuat skala prioritas kebutuhanmu dan mana yang menjadi kebutuhan primer. Dalam konsep yang benar, kebutuhan yang sifatnya primer lebih diutamakan daripada sekunder. Selanjutnya setelah sekunder maka terdapat tersier yang memang harus terpenuhi secara berurutan.

Selain ciri-ciri gaya hidup konsumtif terdapat cara penanggulangannya loh. Karena apabila gaya hidup seperti itu tetap berlanjut, maka akan memberikan dampak yang sangat buruk bagi kehidupan. Buanglah gaya hidup seperti itu jauh agar kamu tidak megalami masalah pada keuangan kelak. Gaya hidup konsumtif menurut para ahli yaitu perilaku yang pengaruhnya karena faktor sosiologis yang ada pada kehidupan seseorang untuk mengonsumsi suatu barang secara berlebihan. Berikut ini beberapa cara menghindari gaya hedon.

  1. Buatlah Daftar Prioritas Dalam Hidup

Gaya Hidup Konsumtif
Sumber: Instagram @gappu.studio

Cara mengatasi gaya hidup konsumtif yang pertama adalah dengan menentukan apa saja yang penting untuk kamu penuhi. Daftar prioritas sangat penting untuk kamu buat agar mengetahui mana itu kebutuhan dan sekedar keinginan. Ketika ingin membeli sesuatu yang kamu tidak butuhkan, maka ingatlah skala prioritas yang telah kamu buat. Hal ini akan membantu sekali dalam mengurangi hidup yang konsumtif. Selalu tanamkan pada dirimu bahwa hal-hal yang kamu beli hanya kebutuhan primer saja terlebih dahulu. Selanjutnya belilah kebutuhan lainnya seperti sekunder dan tersier. Namun tetap harus dipertimbangkan ya apakah harus membeli segera atau bisa menunggu beberapa saat untuk memilikinya. Skala ini bisa kamu buat untuk satu hingga beberpa bulan kedepan dalam rencana pemenuhan kebutuhan. Baik dari segi biaya hidup, keperluan prabotan, biaya pendidikan dan juga beberapa hal yang berkaitan dengan hidup. Pikirkan matang-matang saat membuat rencana prioritas ini.

  1. Menabung dan Berinvestasi Untuk Masa Depan

Sumber: website finansial.bisnis

Merencanakan keuangan untuk masa depan menjadi unsur yang penting dalam hidup. Dengan adanya rencana keuangan yang matang maka akan mempermudahmu saat masa depan nanti. Kesampingkan hasrat untuk membeli yang tidak penting dan sebaiknya alokasikan danamu untuk ditabung. Dengan menabung atau berinvestasi maka keuangan masa depanmu akan terjamin. Investasi dalam berbagai sektor sangat kami rekomendasikan guna untuk mengurangi risiko inflasi pada masa datang.

Baca Juga ini Ya !! =>  Manfaat Berpikir Positif dan Caranya, Apa Saja Ya?

Sebaiknya gaji yang kamu dapat dari bekerja alokasikan setengahnya untuk living cost seperti membayar cicilan dan makan juga lainnya. Sedangkan tabunglah sisanya dan juga sisihkan beberapa untuk dana darurat. Jangan lupa juga menyisihkan untuk hiburan dan liburan sehingga kamu tidak setres dengan rutinitas sehari-hari. Apabila kalian memiliki kartu kredit, maka sebaiknya kurangi menggunakannya. Karena hal itu bisa membuatmu beralih kepada hidup hedon. Hindarilah sebisa mungkin ya.

Sekian dulu ya guys penjelasan tentang gaya hidup konsumtif untuk kalian ketahui dan pahami. Pertimbangkanlah segala sesuatunya dengan matang dan hindari gaya hidup yang memeng tidak kamu butuhkan. Karena sebaiknya kalian lebih memfokuskan menabung dan investasi ketimbang menghabiskan uang pada hal yang tak perlu. Semoga membantu ya, selamat membaca!