Cara Mengatasi Patah Hati & Fase yang Harus Dihadapi

Cara Mengatasi Patah Hati

Cara Mengatasi Patah Hati

Cara mengatasi patah hati bagi setiap orang berbeda-beda. Ada yang melarikan diri ke dalam minuman alkohol, berkumpul kembali dengan teman-teman, atau justru mendekatkan diri kepada yang Maha Pencipta. Bahkan tidak jarang akibat sakit hati berlebihan, kondisi fisik pun akan terkena imbasnya. Kehilangan nafsu makan, berat badan yang turun drastis, stres melanda adalah banyak hal yang akan dialami saat patah hati.

Patah hati merupakan salah satu fase yang pasti akan dialami oleh manusia dalam kehidupannya. Ada pepatah yang mengatakan jika kita berani jatuh cinta maka kita akan siap untuk mengalami patah hati. Hingga hari ini, tidak ada seorangpun yang bisa mengatakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan patah hati. Kadang ada yang hanya butuh waktu seminggu, atau malah ada yang membutuhkan bertahun-tahun lamanya.

Kata-kata patah hati yang cukup terkenal adalah jika kamu terlalu dalam mencintai dan terlalu tinggi menaruh harapan pada seseorang, maka semakin menyakitkan patah hati yang akan dirasakan. Melihat hal tersebut, akan menjadi lebih bijak jika kita bisa mencintai sewajarnya. Selama kita masih mencintai manusia, tidak ada jaminan bahwa manusia tersebut bisa membahagiakan kita selamanya.

Jika kamu sekarang sedang mengalami patah hati, kamu membaca artikel yang tepat. Kali ini kita akan membahas apa saja fase yang akan kamu alami saat patah hati. Serta temukan juga beberapa cara mengatasi patah hati agar kamu bisa bahagia kembali dalam menikmati hidup!

5 Fase Patah Hati

Fase Penolakan (Denial)

Denial

Saat kamu baru saja diputuskan oleh pasangan, ada kemungkinan kamu akan menyangkalnya. Penyangkalan atau penolakan ini bisa berupa, “Mungkin dia tidak serius dengan keputusannya”, “Dia pasti akan mengajak balikan lagi besok”, dan sebagainya. Fase tersebut normal terjadi karena ini adalah respon pertahanan kamu atas apa yang baru saja terjadi. Terlebih jika hubungan yang terjalin sudah cukup lama dan kamu hafal betul sifat dan karakter pasanganmu.

Baca Juga ini Ya !! =>  Lisa BLACKPINK: Keunikan dan Keberhasilan Seorang Superstar Global

Fase Kemarahan (Angry)

Setelah melalui fase denial, kamu akan memasuki fase kedua ini. Pada fase ini, kamu mungkin akan merasakan kemarahan dan mencari siapa yang pantas disalahkan. Bukan tidak mungkin juga kamu akan merasa lebih sensitif di tahap ini. Kamu mungkin akan menyalahkan diri sendiri ataupun pasangan sebagai penyebab kandasnya hubungan kalian.

Fase Tawar-Menawar (Bargaining)

Tanda dari fase ini adalah saat emosimu sudah jauh lebih tenang dan terkendali. Di tahap bargaining, kamu akan lebih banyak memikirkan segala kemungkinan demi mempertahankan hubungan. Tidak jarang kamu akan berpikir “Seandainya waktu itu aku tidak marah besar.”, “Andai saja waktu itu aku bisa dapat kesempatan kedua.” dan berbagai macam perandaian lainnya. Di tahap ini juga kamu akan lebih sering menyalahkan diri diri sendiri.

Fase Depresi (Depression)

Depresi

Ini merupakan fase yang paling berat untuk dialami seseorang yang patah hati. Dari namanya saja, kamu sudah tahu bahwa depresi adalah suatu hal yang tidak menyenangkan. Tidak ada yang tahu berapa lama kamu akan ada di fase ini. Di fase depresi, kamu akan merasa sangat putus asa dan kehilangan kepercayaan diri. Kamu akan merasa gagal dan sia-sia. Namun meskipun fase ini sangat menyakitkan, kamu tetap harus melewatinya. Kamu tidak bisa lanjut ke tahap berikutnya jika kamu tidak mau melalui tahap ini.

Fase Penerimaan (Acceptance)

Setelah berhasil melalui ke semua fase tersebut, tibalah di ujung fase terakhir. Pada fase ini, kamu akan merasa lebih ikhlas dan bisa menerima kenyataan. Bahkan gambar atau patah hati quotes yang berseliweran di sosial media sudah tidak lagi membuatmu sedih. Kamu pun juga sudah tidak merasa terganggu dengan mantan. Di fase ini kamu sudah siap untuk melanjutkan hidup tanpa merasa galau kembali.

Baca Juga ini Ya !! =>  Mengenal Gaya Hidup Konsumtif, Bagaimana Ciri-ciri Dan Penanganannya

Itulah 5 tahap patah hati yang berdasarkan dari teori The Five Stages of Grief yang terkenal. Dalam melalui tiap tahapannya tentu kamu jangan hanya berdiam diri dan merenung. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan agar kamu bisa segera sampai di Fase Penerimaan. Bagaimanakah caranya?

Cara Mengatasi Patah Hati

1. Menangis Sejadi-jadinya

Respon alami dari patah hati adalah menangis. Bisa saja wanita lebih mudah menangis jika patah hati. Namun, tidak sedikit kaum pria yang juga menangis saat patah hati. Tidak usah malu untuk menangis. Luapkanlah segala emosi dan luka yang kamu rasakan dalam hati. Jika ditahan malah akan semakin menambah dalam lukamu. Banyak sekali dari cerita motivasi patah hati yang sukses sembuh karena diawali dengan menangis.

2. Temui Kembali Para Temanmu

Saat masih berpacaran, mungkin kamu lebih sering menghabiskan waktu dengan pasangan daripada teman. Saat patah hati melanda, tidak ada salahnya untuk menemui kembali teman-temanmu. Kamu bisa curhat dengan mereka untuk membantu melegakan perasaanmu. Kamu pun bisa nongkrong dan bercanda bareng dengan teman-temanmu agar tidak larut dalam kesedihan.

3. Me-time dan Hobi

Saat status sudah single, artinya kamu akan mempunyai banyak waktu untuk diri sendiri. Manfaatkanlah waktu tersebut untuk kegiatan me-time atau melakukan hobi. Dengan menekuni hobimu, mungkin kamu akan lupa dengan sedih dan patah hatimu. Bahkan kamu juga bisa pergi ke salon atau skincare-an di rumah untuk mempercantik diri. Fakta lain membuktikan juga jika kamu berolahraga, kamu bisa meningkatkan hormon dopamin alias hormon kebahagiaan dalam tubuhmu. Yuk, jangan malas berolahraga!

4. Blokir Mantan itu Tidak Aneh dan Sangat Wajar

Blokir Mantan

Saat masih di fase awal patah hati, ada baiknya kamu menghindari dulu untuk berkomunikasi dengan mantan. Memblokir si mantan dari kehidupanmu untuk sementara bukanlah hal yang kekanak-kanakan, kok. Justru hal tersebut dapat membantumu sembuh lebih cepat. Awalnya memang terasa gatal ingin tahu kabar terbaru dari mantan, tapi cobalah untuk ditahan. Lama-lama pasti kamu akan terbiasa. Sehingga saat kamu sudah bisa lebih ikhlas dan move-on, kamu tidak akan baper lagi saat melihat mantan.

Baca Juga ini Ya !! =>  Manfaat Berpikir Positif dan Caranya, Apa Saja Ya?

5. Jangan Malu untuk Curhat dengan Sang Pencipta

Daripada kamu mengatasi patah hati dengan mabuk-mabukan atau keluyuran tidak jelas, ada baiknya kamu mendekatkan diri kepada Tuhan. Tuhan selalu menjadi tempat kita untuk kembali saat hidup rasanya begitu memberatkan. Kamu bisa meratap, menangis, dan memanjatkan doa ketika sakit hati dan kecewa. Percayalah bahwa patah hati ini mungkin adalah cara Tuhan untuk menyelamatkanmu dari hal-hal yang tidak baik untukmu. Dengan begitu, kamu akan bisa lebih menerima kenyataan dari-Nya dengan ikhlas.

Berdoa

Sebenarnya masih banyak cara mengatasi patah hati karena setiap orang punya caranya tersendiri untuk mengatasinya. Asalkan kamu ingat pada satu hal: sedih saat patah hati adalah hal yang normal, bahkan menangis itu wajar. Setiap fase yang akan kamu lalui merupakan proses agar hatimu bisa tumbuh lebih kuat nantinya. Begitu kamu sembuh dari patah hati, kamu akan memiliki pandangan baru dalam melihat kehidupan. Kamu bisa mengambil banyak hikmah dari proses patah hati. Maka dari itu, jangan takut jatuh cinta dan patah hati, ya!