Budaya – Halo sahabat Apik sekalian, masih dengan tema kebudayaan Nusantara. Pada kesempatan kali ini KabarApik akan membahas mengenai Budaya Kalimantan Utara, sebuah provinsi yang letak wilayahnya di bagian utara Pulau Kalimantan. Nah Provinsi Kalimantan Utara ini adalah salah satu provinsi termuda karena merupakan pecahan dari provinsi Kalimantan Timur. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai provinsi ini, langsung saja simak ulasan berikut.
-
Suku Bangsa Kalimantan Utara
Penduduk asli wilayah Kalimantan terdiri atas beberapa suku, yaitu Suku Banjar, Suku Dayak, Suku Bulungan, Suku Kutai dan Suku Kidung. Namun hampir sepertiga dari penduduk di Kalimantan Utara terisi oleh Suku Jawa dan juga penduduk dari wilayah Sulawesi Selatan.
Untuk agama, kepercayaan masyarakat Kalimantan Utara sangat bervariasi dan menganut agama berbeda-beda. Mayoritas masyarakat menganut agama Islam dengan persentase sekitar 59.54%, kemudian disusul Kristen Protestan 31.38%, Katolik 7.60%, Buddha 1.26%, Hindu 0.06%, dan Konghucu 0.001%.
Kalimantan Utara wilayahnya berbatasan langsung dengan Negara tetangga, yaitu Malaysia, tepat di wilayah bagian Serawak dan Sabah.
-
Rumah Adat Kalimantan Utara
Rumah adat masyarakat Kalimantan Utara adalah Rumah Baloy. Bentuknya lebih modern dan modis, hasil dari pengembangan arsitektur Rumah adat Dayak Kalimantan Timur, Rumah Panjang (Rumah Lamin). Rumah Baloy adalah karya Masyarakat suku Tidung yang merupakan suku di Kalimantan Utara. Perpaduan tersebut membuatnya menjadi arsitektur khas suku Tidung.
Proses pembangunan Rumah adat Baloy berbahan dasar kayu ulin yang merupakan kayu khas Pulau Kalimantan. Pemilihan kayu ini karena memiliki struktur serat yang sangat kuat. Ketika terkena air, kayu ulin justru menjadi semakin kuat. Rumah Baloy posisi bangunannya menghadap utara dengan pintu utama yang menghadap ke selatan. Selain itu terdapat ukiran pada dinding yang menunjukan kearifan lokal daerah pesisir.
Menariknya, fungsi sebenarnya dari Rumah Baloy bukan sebagai tempat tinggal, melainkan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan adat, tempat pertemuan dan musyawarah terkait masalah-masalah yang terkait dengan adat, serta tempat menampilkan kesenian dari Suku Tidung misalnya Tarian Jepen.
Di dalam Rumah Baloy terdapat 5 pembagian ruangan.
- Ambir kiri/alad kait: ruangan untuk pembahasan permasalahan adat atau menerima masyarakat ketika ada yang ingin mengadukan perkara.
- Ambir tengah/lamin bantong: tempat utama bagi pemuka adat bersidang metika memutuskan sebuah perkara permasalahan adat.
- Ulad kemangt/Ambir kanan: ruangan untuk berdamai menyelesaikan perkara adat atau juga untuk beristirahat.
- Lamin dalom: tempat bagi kepala adat besar suku Dayak Tidung.
- Lubung kilong: bangunan yang ada di tengah kolam.
-
Pakaian Adat Kalimantan Utara
Suku Dayak sangat diidentikkan dengan pulau Kalimantan. Nah suku Dayak yang menjadi mayoritas di provinsi Kalimantan Utara adalah suku Dayak Kenyah. Suku ini memiliki pakaian adat Ta’a dan Sapei Sapaq.
Bukan hanya Kalimantan Utara, Ta’a dan Sapei Sapaq juga merupakan pakaian adat Kalimantan Timur. Akan tetapi terdapat beberapa ciri yang membedakan antara kedua provinsi tersebut.
Perbedaan terletak pada motifnya. Ada 3 motif khas pada pakaian adat Kalimantan Utara, baik baju Ta’a atau Sapei Sapaq, yaitu:
- Motif burung enggang
- Motif harimau atau hewan lainnya
- serta motif tumbuhan.
Baju dengan motif harimau dan burung enggang biasanya bagi para bangsawan, sementara rakyat biasa menggunakan motif tumbuhan.
-
Pakaian Adat Kalimantan Utara untuk Perempuan : Baju Ta’a
Pakaian Ta’a adalah pakaian adat yang khusus perempuan Dayak. Terbuat dari kain beludru hitam dan hiasan manik-manik yang dijahit. Baju Ta’a ini sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu:
- Atasan dengan bentuk yang menyerupai rompi tanpa lengan,
- Bagian bawah, rok dengan warna serta motif yang sama,
- Penutup kepala dengan hiasan bulu burung enggang. Tambahan aksesoris lain yaitu gelang, kalung, dan manik-manik.
Motif hiasan pada rompi dan rok Ta’a memadukan campuran warna yang mencolok. Sedangkan bagian lengan dan dada terdapat rumbai-rumbai dengan motif dan warna yang sama.
-
Pakaian Adat Kalimantan Utara Pria : Baju Sapei Sapaq
Baju Sapei Sapaq adalah pakaian adat laki-laki. Dari bahan dan motifnya, masih mirip dengan baju Ta’a. Tetapi untuk bawahan, laki-laki menggunakan berupa gulungan selendang yang dipakai seperti celana dalam.
Namun sekarang ini, bawahan bawahan seperti itu sudah diganti dengan celana pendek. Untuk melengkapi baju Sapei Sapaq dengan menggunakan senjata tradisional Kalimantan Utara yaitu mandau. Mandau diselipkan di pinggang, kemudian ada perisai perang, dan juga kalung-kalung dari bahan tulang, taring babi, hingga biji-bijian.
-
Kesenian Tradisional Kebudayaan Kalimantan Utara
Terdapat banyak macam kesenian tradisional di Kalimantan Utara terbagi, umumnya berupa seni tari dan juga seni musik.
-
Tarian adat Kalimantan Utara:
Tari Magunatip/Tari Lalatip: merupakan tari yang berasal dari daerah Tarakan dan Malinau. Penari menari dengan mata tertutup sambil menghindari batang kayu yang digerakkan.
Tari Jugit: tarian tradisional dari daerah Kabupaten Bulungan, Kalimantan utara. Tari jugit ini biasanya ditampilkan di kalangan istana. Tarian ini terbagi dua yaitu Jugit Paman dan Jugit Demaring.
Tari Kancet Ledo: tarian daerah yang berasal dari Baram-Sarawak, Kalimantan Utara. Gerakan tariannya serupa angin berhembus yang mengayunkan padi, hal tersebut menggambarkan kelembutan seorang gadis. Kostum dalam tarian menggunakan pakaian adat suku Dayak Kenyah.
Tari Jepen: tari yang bernuansa islam dengan iringan musik-musik rebana. Kostumnya berupa baju yang berwarna hijau dan kuning. Jumlah penarinya bisa dua orang atau lebih pasangan (laki-laki dan perempuan).
-
Alat Musik:
Babun: alat musik yang bentuk dan cara mainnya seperti gendang. Alat ini terbuat dari kayu yang bagian tengahnya berongga. Kemudian masing-masing ujung rongga ditutup dengan kulit binatang.
Rebab: alat musik yang terpengaruh berkat adanya budaya Timur yang masuk ke Indonesia. Bentuk lebih mirip dengan biola begitu pula dengan cara memainkannya.
Gambang: alat musik tradisional yang terbuat dari bahan kayu maupun bambu dengan banyak 18 buah.
-
Upacara Adat Kebudayaan Kalimantan Utara
Banyak upacara adat tradisional Kalimantan Timur yang unik dan menarik. Nah berikut beberapa upacara adat yang masih eksis sampai saat ini:
-
Ngehawa’k
Upacara ini sering dilaksanakan dalam acara pernikahan dengan banyak membawa atau memperlihatkan benda adat. Jumlah bendanya tergantung juga dari garis keturunan kedua mempelai. Jika mempelai wanita berasal dari keturunan bangsawan, maka mempelai pria wajib menyediakan benda adat sesuai permintaan pihak wanita.
-
Dahau
Upacara pemberian nama anak yang biasanya digelar oleh keturunan bangsawan atau keluarga terpandang dan mampu secara ekonomi di wilayah tempat tinggal.
-
Ngugu Tahun
Salah satu upacara adat yang masih dilestarikan oleh suku Dayak Bahau. Upacara ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur atas pemberian kehidupan dan juga penghidupan. Selain suku dayak Bahau, Suku Dayak Tunjung, Dayak Banuaq, dan Dayak Bentian juga melakukan upacara tersebut
-
Beliatn
Upacara adat ritual penyembuhan. Beliatn biasanya dilakukan oleh suku Dayak Benuaq. Dan yang paling populer dan penyelenggaraannya paling sering adalah upacara adat Beliatn Bawo dan juga Beliatn Sentiyu.
Nah, demikian ulasan singkat mengenai budaya Kalimantan Utara. Semoga bermanfaat dan sahabat Apik sekalian bisa mendapatkan tambahan pengetahuan dari sini.